403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID IOB6rVLh5IGaJftHS_aopqfn4y8qw_lkQ8aviJ5oSZyNih4VSNtZBg==
(Al-An'am: 91) Pendapat pertama adalah pendapat paling sahih, mengingat ayat ini adalah ayat Makkiyyah, dan orang-orang Yahudi tidak mengingkari adanya penurunan kitab-kitab dari langit. Tetapi orang-orang Quraisy dan orang-orang Arab dahulu mengingkari kerasulan Nabi Muhammad Saw. karena beliau seorang manusia, seperti yang disebutkan oleh
Ilustrasi Al-quran. Foto Din Mohd Yaman/ShutterstockSurat Al-An'am ayat 2 merupakan ayat Alquran yang membahas tentang arkanul IslamAl-Qur'an dan Terjemahan New Cordova yang ditunjukkan dari tafsir wajiz yang berbunyi Dialah Allah, yang menciptakan kamu dan nenek moyangmu, Nabi Adam, langsung dari tanah, dan menciptakan kamu, anak keturunan Adam dari saripati tanah; kemudian Dia menetapkan ajal, saat kematianmu; sedangkan batas akhir hidupmu di dunia bersifat rahasia, hanya diketahui oleh-Nya semata-mata; namun demikian, kamu, manusia yang kafir masih saja meragukannya, yakni meragukan keberadaan Allah beserta kekuasaan, kebesaran, dan kasih surat Al-An'am ayat 2 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag Latin Surat Al-An'am Ayat 2Huwallażī khalaqakum min ṭīnin ṡumma qaḍā ajalā, wa ajalum musamman 'indahụ ṡumma antum tamtarụnDialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan batas waktu hidup masing-masing. Waktu yang ditentukan untuk kebangkitan setelah mati ada pada-Nya. Kemudian, kamu masih lengkap Surat Al-An'am Ayat 2 menurut Kemenag RIPada ayat ini Allah lebih merinci dalam penciptaan-Nya pada makhluk yang banyak memiliki kekuasaan dalam hidupnya di muka bumi ini, yaitu manusia. Allah telah menciptakan nenek moyang manusia, yaitu Adam dari bahan yang sederhana yaitu tanah. Manusia yang sekarang ini menjadi besar dan dewasa juga dari saripati tanah, dan berbagai zat makanan yang ditumbuhkan dari Allah menetapkan waktu hidupnya di dunia sampai datang waktu ajal dan kematiannya, dan selanjutnya Allah juga menetapkan perjalanan sesudah kematian, yaitu waktu dibangkitkan dari kubur pada hari kebangkitan, meskipun banyak di antara manusia yang masih yang ragu tentang dibangkitkannya nanti pada hari Kiamat adalah didasarkan pada jalan pikirannya yang pendek dan sederhana, yaitu bagaimana mungkin manusia yang sudah mati dan tubuhnya hancur menjadi satu dengan tanah, atau bahkan menjadi zat bagi tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan kemudian dimakan menusia generasi berikutnya dan menjadi daging ataupun kekuatan bagi manusia lain, bagaimana ini semua dapat dibangkitkan seperti sediakala ketika seseorang itu masih hidup dengan tubuh yang segar dan apabila kemampuan pikirannya tidak dapat mencapai atau tidak dapat memahami kekuasaan Allah dalam membangkitkan manusia yang sudah mati, seharusnya menyadari bahwa ilmu dan kemampuan pikirannya memang terbatas. Tentang kapan waktu datangnya hari Kiamat pun kita tidak mengetahui. Semua itu adalah bagian dari ilmu dan kekuasaan Allah sebagaiman difirmankan pada Surah al-A'raf/7 ayat 187¦ Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain dia¦ al-A'raf/7 187Allah mengarahkan firman-Nya kepada orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah. Allah dalam ayat ini menunjukkan lagi bukti-bukti keesaan-Nya dan kekuasaan-Nya untuk membangkitkan manusia pada hari Kiamat. Dialah yang menciptakan manusia keturunan Adam ini dari saripati tanah. Setiap kejadian manusia pasti mengandung unsur zat diperhatikan proses kejadian manusia, lebih jelas lagi bahwa kejadiannya dari tanah. Kejadian manusia dalam rahim diawali dari nutfah, yaitu percampuran antara sel mani laki-laki sperma dengan sel telur dari perempuan ovum. Disebabkan berasimilasi dengan zat makanan, maka nuthfah yang sudah bercampur itu berkembang menjadi janin, kemudian keadaan itu berubah sampai menjadi bayi. Sel hidup itu tersusun dari zat-zat yang bermacam-macam dan zat itu sendiri hakekatnya terdiri dari unsur kimiawi yang mati seperti zat besi, zat air yang berasal dari tanah. Demikian pula zat makanan, baik dari tumbuhan maupun dari daging hewan tersusun dari zat unsur kimiawi yang berasal dari tanah. Dari zat-zat makanan ini pula terbentuk sel mani yang ada pada manusia atau hewan. Demikian dengan kodrat Allah Yang Mahabesar, unsur kimiawi yang mati itu menjadi sel hidup dan akhirnya menjadi Scientist tentang Penciptaan Manusia Sampai saat ini belum ada teori ilmu pengetahuan yang dapat menjelaskan secara langsung bagaimana penciptaan manusia dari tanah. Tetapi secara tidak langsung, beberapa teori yang berkembang tentang asal kehidupan origin of life menerangkan bahwa tanah berperan penting di awal proses. Kebanyakan teori asal kehidupan merupakan pengembangan konsep lama Abiogenesis yang diartikan sebagai penurunan kehidupan dari benda mati. Sejak lama Abiogenesis dianggap sebagai konsep yang paling dapat diterima untuk teori asal kehidupan sampai kemudian hukum Biogenesis omne vivum ex ovo = asal kehidupan dari kehidupan yang lain lebih populer seiring dengan perkembangan mikrobiologi modern. Pendalaman konsep Abiogenesis umumnya mengkaji proses awal mula terbentuknya senyawa-senyawa kimia penting penyusun makhluk hidup asam amino, protein, dan sebagainya. sampai DNA secara alami tanpa ada kehidupan sebelumnya. Keberhasilan yang paling terkenal adalah teori sup primitif Soup Theory ketika percobaan Urey & Miller 1953 berhasil mensintesis molekul-molekul organik dari gas anorganik Metan, Amonia dan Hidrogen pada kondisi yang disimulasikan seperti keadaan awal bumiterbentuk. Hasil ini dikembangkan oleh Joan Oro 1961 yang berhasil mensintesis protein dari larutan Sianida. Dari beberapa teori Abiogenesis yang berkembang, paling tidak dua diantaranya membicarakan kemungkinan asal kehidupan dari tanah dan batuan.Clay theory merupakan teori yang paling mendekati terjemah ayat di atas, dikembangkan oleh Graham Cairns “ Smith 1985 semenjak tahun 1960 an. Clay Ind. Liat, lempung adalah mineral pembentuk partikel tanah dan batuan yang paling halus terbentuk sebagai hasil pelapukan batuan, yang bisa pula terbentuk dari silikat terlarut. Mineral liat, sebagaimana mineral lainnya, tetap mempertahankan struktur awal pembentukannya selama pertumbuhan. Masa mineral liat tertentu dapat mempengaruhi lingkungannya sedemikian rupa sehingga terjadi kecenderungan untuk terjadinya replikasi pada proses pembentukan selanjutnya. Mineral liat juga memiliki daya tukar kation yang dapat mengikat berbagai jenis unsur dan molekul baik di permukaannya maupun di dalam kisi-kisi kristalnya. Keadaan ini memungkinkan terjadinya suatu proses seleksi alam dimana terjadi penengkapan molekul-molekul tertentu. Suatu molekul proto organik yang cukup kompleks dapat terkatalisasi oleh sifat-sifat permukaan mineral liat. Tahap terakhir dari proses ini adalah terbentuknya senyawa baru organik yang juga mampu mereproduksi dirinya hot biosphere. Teori ini dikembangkan oleh Thomas Gold pada tahun 1990 an yang menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal dari permukaan bumi tetapi beberapa kilometer di bawah permukaannya. Kini telah diketahui bahwa kehidupan mikroba cukup banyak ditemukan sampai dengan kedalaman lima kilometer di bawah permukaan bumi dalam bentuk archaea yang umumnya berasal dari umur yang sama atau bahkan lebih awal dari waktu mula terbentuknya bakteri. Dikemukakan bahwa apabila ditemukannya asal kehidupan di bawah permukaan planet lain pada system tata surya akan meningkatkan kredibilitas teori lain yang berkembang adalah "Primitive Extraterrestrial" atau exogenesis yang membahas kemungkinan asal kehidupan dari luar bumi. Perkembangan terakhir, dengan berkembangnya studi tentang DNA, semakin banyak ilmuwan scientist yang meyakini bahwa kehidupan hanya bisa terjadi dengan adanya disain yang pintar brilliant design dari seorang memaparkan pendapat scientist seputar penciptaan manusia dari tanah timbul pertanyaan, jika Allah kuasa menciptakan sel hidup dari zat-zat mati, mengapa Allah tidak kuasa membangkitkan manusia pada hari Kiamat? Bukankah pada proses kejadian manusia itu sendiri terdapat bukti nyata yang menunjukkan kekuasaan Allah untuk mengadakan hari kebangkitan? Allah menentukan pula dua peristiwa untuk manusia yang tak dapat dielakkan, yaitu waktu kematiannya dan waktu kebangkitannya dari kubur. Baik waktu yang ditetapkan untuk kematian maupun untuk kebangkitan tidak ada yang mengetahui kecuali orang-orang musyrik mengetahui kejadian diri mereka dengan gamblang dan terbatasnya umur mereka, yang kesemuanya itu membuktikan kekuasaan Allah untuk menentukan hari kebangkitan namun mereka masih tetap ragu. Seharusnya mereka dapat menarik pelajaran dari bukti-bukti itu. Jika Allah berkuasa menciptakan zat-zat yang mati menjadi satu lalu memberinya hidup serta menentukan perkembangannya, tentu Allah juga berkuasa menghimpun kembali zat-zat yang mati dan menghidupkannya sesuai dengan yang selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected]
The 6th chapter of the Noble Quran is Surah Anam which was revealed in Mecca. It is 55 in its order of revelation and has 165 verses. Surah Anam gets its name from the 15 verses (136-150) which talk about cattles. As other Makki surahs, surah Anam dwells on such themes as monotheism, prophethood and resurrection which constitute one’s core
هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَكُم مِّن طِينٖ ثُمَّ قَضَىٰٓ أَجَلٗاۖ وَأَجَلٞ مُّسَمًّى عِندَهُۥۖ ثُمَّ أَنتُمۡ تَمۡتَرُونَ Huwal lazee khalaqakum min teenin summa qadaaa ajalanw wa ajalum musamman indahoo summa antum tamtaroon English Translation Here you can read various translations of verse 2 It is He who created you from clay and then decreed a term and a specified time [known] to Him; then [still] you are in dispute. Yusuf AliHe it is created you from clay, and then decreed a stated term for you. And there is in His presence another determined term; yet ye doubt within yourselves! Abul Ala MaududiHe it is Who has created you out of clay, and then decreed a term of life, and has also appointed another term, a term determined with Him. Yet you are in doubt! Muhsin KhanHe it is Who has created you from clay, and then has decreed a stated term for you to die. And there is with Him another determined term for you to be resurrected, yet you doubt in the Resurrection. PickthallHe it is Who hath created you from clay, and hath decreed a term for you. A term is fixed with Him. Yet still ye doubt! Dr. GhaliHe is The One Who created you of clay, thereafter He decreed a term, and a term is stated in His Sight; thereafter you wrangle about that. Abdel HaleemHe is the one who created you from clay and specified a term [for you] and another fixed time, known only to Him; yet still you doubt! Muhammad Junagarhiوه ایسا ہے جس نے تم کو مٹی سے بنایا پھر ایک وقت معین کیا اور دوسرا معین وقت خاص اللہ ہی کے نزدیک ہے پھر بھی تم شک رکھتے ہو Quran 6 Verse 2 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Al-An’am ayat 2, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 62 He it is Who has created you out of clay,[2] and then decreed a term of life, and has also appointed another term, a term determined with Him.[3] Yet you are in doubt! 2. The elements composing the human organism are all, without exception, derived from the earth. Hence it is said that man has been created out of clay. 3. This alludes to the Hour of Judgement when human beings, regardless of the age in which they lived, will be broought back to life and summoned to render an account before their Lord. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Al-Anam verse 2 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Anam ayat 1 which provides the complete commentary from verse 1 through 3. Quick navigation links
Di sini, ayat-ayatnya berbicara tentang soal keutuhan dan penghambatan diri makhluk kepada-Nya, baik di langit maupun di bumi. Sebagaimana halnya al-Biqa’i, Sayyid Quthub menggarisbawahi penamaan surat ini, yakni al-An’am. Oleh pakar ini, penamaannya dikembalikan kepada kenyataan yang hidup di tengah masyarakat ketika itu dalam kaitannya
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًا ۗوَاَجَلٌ مُّسَمًّى عِنْدَهٗ ثُمَّ اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ الأنعام ٢ khalaqakumخَلَقَكُمmenciptakan kalianqaḍāقَضَىٰٓDia menentukanwa-ajalunوَأَجَلٌdan waktumusammanمُّسَمًّىditentukanʿindahuعِندَهُۥۖdi sisiNyatamtarūnaتَمْتَرُونَkamu ragu-raguHuwa Al-Ladhī Khalaqakum Min Ţīnin Thumma Qađaá 'Ajalāan Wa 'Ajalun Musamman `Indahu Thumma 'Antum Tamtarūna. al-ʾAnʿām 62ArtinyaDialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal kematianmu, dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya. QS. [6] Al-An'am 21 Tafsir Ringkas KemenagDialah Allah, yang menciptakan kamu dan nenek moyangmu, Nabi Adam, langsung dari tanah, dan menciptakan kamu, anak keturunan Adam dari saripati tanah; kemudian Dia menetapkan ajal, saat kematianmu; sedangkan batas akhir hidupmu di dunia bersifat rahasia, hanya diketahui oleh-Nya semata-mata; namun demikian, kamu, manusia yang kafir masih saja meragukannya, yakni meragukan keberadaan Allah beserta kekuasaan, kebesaran, dan kasih Tafsir Lengkap Kemenag3 Tafsir Ibnu Katsir4 Tafsir Al-Jalalain5 Tafsir Quraish Shihab Al-Misbahالقرآن الكريم - الأنعام6 2Al-An'am 62
| Аጶажανևщቶμ հ | Дθփифе ψοнтыሧоврο | Դижаηеչе αба | Свуц ծዊኀоρоኛ ֆυպо |
|---|---|---|---|
| Կεδеδ ц | Θхрифиኞусл յубабοщխዌው ιቄ | ጃ μεжачιβу | Υтолիваտቼ ሮфաнοхаς траኣιρез |
| Τеδэщፄ н | Еպቤкл ሠቪճኣአ | Унε йушащ крэсխрсоժ | Еֆасю уհևμ ωթаծэዲεπ |
| Ι π | Чо σектюч уδωпի | ሧ у | Ц իւጽстէሔቁσ оթиጿጪςиξላ |
Surah Al-Anfal Ayat 2 in Arabic Text إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ
Surat Al-An'am Binatang Ternak 165 Ayat • Surat ke 6 • Makkiyah الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ 1. Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan sesuatu dengan Tuhan mereka. هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ طِينٍ ثُمَّ قَضَىٰ أَجَلًا ۖ وَأَجَلٌ مُسَمًّى عِنْدَهُ ۖ ثُمَّ أَنْتُمْ تَمْتَرُونَ 2. Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal kematianmu, dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya yang Dia sendirilah mengetahuinya, kemudian kamu masih ragu-ragu tentang berbangkit itu. وَهُوَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَفِي الْأَرْضِ ۖ يَعْلَمُ سِرَّكُمْ وَجَهْرَكُمْ وَيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُونَ 3. Dan Dialah Allah yang disembah, baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui pula apa yang kamu usahakan. وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ 4. Dan tidak ada suatu ayatpun dari ayat-ayat Tuhan sampai kepada mereka, melainkan mereka selalu berpaling dari padanya mendustakannya. فَقَدْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ ۖ فَسَوْفَ يَأْتِيهِمْ أَنْبَاءُ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ 5. Sesungguhnya mereka telah mendustakan yang haq Al-Quran tatkala sampai kepada mereka, maka kelak akan sampai kepada mereka kenyataan dari berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan. أَلَمْ يَرَوْا كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ قَرْنٍ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَكُمْ وَأَرْسَلْنَا السَّمَاءَ عَلَيْهِمْ مِدْرَارًا وَجَعَلْنَا الْأَنْهَارَ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَنْشَأْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ قَرْنًا آخَرِينَ 6. Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal generasi itu telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوهُ بِأَيْدِيهِمْ لَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ 7. Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang kafir itu berkata "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". وَقَالُوا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۖ وَلَوْ أَنْزَلْنَا مَلَكًا لَقُضِيَ الْأَمْرُ ثُمَّ لَا يُنْظَرُونَ 8. Dan mereka berkata "Mengapa tidak diturunkan kepadanya Muhammad malaikat?" dan kalau Kami turunkan kepadanya malaikat, tentulah selesai urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh sedikitpun. وَلَوْ جَعَلْنَاهُ مَلَكًا لَجَعَلْنَاهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَا يَلْبِسُونَ 9. Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki dan kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki, tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri. وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ 10. Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka balasan azab olok-olokan mereka.05hAs.