Kebijakanfiskal ini meliputi tiga macam, yaitu kebijakan fungsional, kebijakan disengaja, dan kebijakan tidak disengaja. Kebijakan fungsional merupakan kebijakan untuk pertimbangan dan penambahan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah karena akibat tidak langsung pendapatan nasional.
- Pemerintah membutuhkan kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Salah satunya melalui kebijakan fiskal, apa pengertian, instrumen, tujuan dan contoh kebijakan fiskal? Kebijakan yang diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi, yaitu kebijakan fiskal dan moneter. Kedua kebijakan tersebut sangat penting untuk kestabilan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelaksanaannya, kedua kebijakan ini bisa diterapkan secara serentak atau hanya salah satunya. Bergantung pada kebutuhan pemerintah dalam menstabilkan ekonomi. Penerapan kedua kebijakan tersebut akan membawa pengaruh terhadap perubahan keseimbangan internal dan eksternal ekonomi suatu negara. Baca juga Pengertian Uang dan Sejarahnya di Indonesia Penentuan bobot penerapan kebijakan tertentu terhadap kebijakan lainnya, sering digunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi akibat ketidakseimbangan internal dan eksternal negara. Namun, pada kesempatan kali ini hanya akan membahas terkait pengertian kebijakan fiskal. Apa tujuan kebijakan fiskal? Apa instrumen kebijakan fiskal? Sebutkan contoh kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal adalah Berdasarkan buku Kebijakan Fiskal dan Moneter Teori dan Empirikal oleh I Wayan Sudirman, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang dan jasa. Kebijakan fiskal dibuat oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR dengan mengubah besaran penetapan pajak kepada wajib pajak. Pelaksanaannya wajib dipatuhi seluruh wajib pajak, pemungutan dan pengawasannya dilakukan aparat pemerintah. Kebijakan fiskal adalah penyesuaian dalam pendapatan dan pengeluaran pemerintah seperti yang sudah ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. Hal ini untuk mencapai kestabilan ekonomi yang lebih baik dan pembangunan ekonomi sesuai rencana pembangunan yang sudah ditetapkan pemerintah. Kebijakan fiskal adalah selalu berubah dari tahun ke tahun menyesuaikan keadaan ekonomi dan rencana pembangunan yang saat itu tengah dilakukan pemerintah. Baca juga Pengertian Insentif di Sektor Perpajakan Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang dan jasa. Tujuan kebijakan fiskal adalah menjaga stabilitas ekonomi negara. Pengubahan kebijakan fiskal ini bertujuan untuk mengubah pendapatan pemerintah yang bersumber dari wajib pajak. Nantinya, pendapatan ini akan digunakan untuk mengubah kemampuan pemerintah dalam mendanai program pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Selain itu, pentingnya kebijakan fiskal adalah dikaitkan dengan penetapan pajak dalam jumlah tertentu ke wajib pajak akan meningkatkan pendapatan pemerintah. Kemudian, pemerintah akan lebih mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan. Selanjutnya, hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya produksi nasional. Baca juga Kenapa Nama Ibu Kandung Jadi Lapisan Keamanan Rekening Bank? Namun, dengan meningkatnya jumlah penetapan pajak pada setiap wajib pajak akan membawa dampak pada berkurangnya pendapatan wajib pajak atau rakyat. Hal ini menyebabkan konsumsi wajib pajak turun. Di sisi lain, jumlah pendapatan dari pajak yang diterima pemerintah bisa digunakan untuk pembangunan ekonomi secara makro sehingga pendapatan nasional secara keseluruhan meningkat. PIXABAY Instrumen kebijakan fiskal adalah pajak, pengeluaran belanja negara, dan kebijakan fiskal Mengutip laman Gramedia Blog, tujuan kebijakan fiskal adalah utamanya menentukan arah, tujuan, sasaran, dan prioritas dari pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan kebijakan fiskal adalah bisa mengontrol pemasukan dan pengeluaran negara agar mencapai tujuan ekonomi negara yang lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun kebijakan yang tepat sasaran dan berasarkan hasil pengkajian dan penelitian. Berikut tujuan kebijakan fiskal adalah Meningkatkan produk domestik buto PDB negara dan PDB per kapita. Meningkatkan serapan tenaga kerja. Baca juga Ironi Kazakhstan, Negara Kaya Gas yang Harga Gasnya Mahal Menjaga stabilitas harga. Mencapai kestabilan ekonomi secara nasional. Memacu pertumbuhan ekonomi negara. Membantu mendorong laju investasi. Membuka kesempatan kerja yang luas. Mewujudkan keadilan sosial. Membentuk pemerataan dalam pendistribusian pendapatan. Mengurangi pengangguran. Menjaga stabilitas atau kestabilan harga barang dan jasa supaya terhindar dari inflasi. Instrumen kebijakan fiskal adalah Instrumen kebijakan fiskal adalah alat yang dimanfaatkan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal. Dengan melihat pengertian kebijakan fiskal adalah bisa mengetahui apa saja instrumen kebijakan fiskal yang digunakan pemerintah, yaitu Baca juga 10 Film dengan Modal Cekak Namun Untung Besar 1. Pajak Pajak menjadi instrumen kebijakan fiskal yang paling penting. Pasalnya, pajak dapat meningkatkan dan menurunan daya beli masyarakat. Dengan cara, menurunkan pajak untuk meningkatkan produksi barang dan jasa sehingga akan meningkatkan daya beli dan sebaliknya. 2. Pengeluaran belanja. Instrumen kebijakan fiskal adalah pengeluaran belanja negara. Nilai belanja negara dapat dikurang dan ditambah sesuai kebutuhan agar terjai keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Jika neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurangi pengeluaran belanja di sektor tertentu. 3. Obligasi publik. Obligasi publik dalam instrumen kebijakan fiskal adalah penerbitan obligasi atau surat utang bagi warga negara sebagai investasi. Contohnya, Surat Berharga Negara SBN Ritel. Baca juga 10 Film dengan Biaya Produksi Termahal di Dunia Obligasi akan ditawarkan dan dibeli masyarakat yang memiliki dana, lalu negara akan mencicil utang tersebut beserta bunga pinjaman. Contoh kebijakan fiskal Mengutip Gramedia Blog, terdapat beberapa contoh kebijakan fiskal adalah yang sudah pernah diberlakukan pemerintah, antara lain 1. Insentif pajak selama pandemi Covid-19. Untuk mengatasi kelesuan ekonomi selama pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal berupa penghapusan pajak tertentu bagi korporasi. Meskipun contoh kebijakan fiskal adalah ini dapat mengurangi pendapatan negara dari pajak yang secara persentase porsinya di APBN cukup tinggi. Baca juga Ditegur Walikota Solo Terlalu Mahal, Berapa Tarif Gojek? 2. Meningkatkan anggaran untuk penanganan Covid-19 Untuk memulihkan ekonomi saat pandemi, pemerintah membuat program Pemulihan Ekonomi Nasional PEN 2021, dengan menaikkan anggaran menjadi lebih dari Rp 700 triliun. Padahal perkiraan sebelumnya Rp 690 triliun. Anggaran tak terduga ini tentu mengambil porsi anggaran pemerintah yang tadinya dialokasikan untuk program lain. Namun karena tiba-tiba ada pandemi dan terjadinya juga cukup lama, maka pemerintah harus menerapkan kebijakan fiskal ini agar bisa memulihkan ekonomi. Peningkatan anggaran ini membuat kebutuhan atas dana semakin tinggi, di sisi lain pemerintah juga mengalami penyusutan pendapatan. Oleh karenanyam untuk membiayai defisit anggaran ini pemerintah akan makin rajin menarik utang. Kesimpulannya, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang dan jasa. Ada beberapa contoh kebijakan fiskal di Indonesia. Instrumen kebijakan fiskal adalah pajak, pengeluaran belanja negara, dan obligasi. Tujuan kebijakan fiskal untuk menstabilkan ekonomi negara. Baca juga Ini Perbedaan Kartu ATM Chip dan Magnetic Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kebijakanberikut ini termasuk kebijakan fiskal, kecuali a. penerapan kuota impor b. penurunan tarif ekspor c. defisit APBN d. penghapusan subsidi BBM e. penurunan tarif pajak Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 3rb+ 1 Jawaban terverifikasi OY O. Yohana Master Teacher Mahasiswa/Alumni Universitas Jenderal Soedirman
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Apa itu Kebijakan Fiskal? Berikut Adalah Pengertiannya Secara Lengkap Apa itu Kebijakan Fiskal? Berikut Adalah Pengertiannya Secara Lengkap Pengertian Kebijakan Fiskal dan Sejarahnya Kebijakan fiskal adalah kebijakan keuangan yang dikeluarkan negara untuk memengaruhi perekonomian menggunakan pengeluaran, pendapatan, dan perpajakan. Ini digunakan bersamaan dengan kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral, dan memengaruhi perekonomian menggunakan jumlah uang beredar dan suku bunga. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sehat. Idealnya, ekonomi harus tumbuh antara 2% -3% per tahun, pengangguran akan berada pada tingkat alami sebesar 4,7% -5,8%, dan inflasi akan berada pada tingkat target 2%. Siklus bisnis akan berada dalam fase ekspansi. Sejarah kebijakan fiskal Kebijakan fiskal tumbuh dari ide-ide John Maynard Keynes β seorang ekonom Inggris pada akhir 1800-an hingga 1900-an β yang menyatakan bahwa pemerintah harus dapat menggunakan pengaruhnya terhadap ekonomi untuk menyeimbangkan fase ekspansi dan kontraksi dari siklus bisnis. Keynes menegaskan bahwa, ketika ada aktivitas rendah dalam perekonomian, pemerintah harus memiliki defisit anggaran. Kebalikannya, selama masa aktivitas tinggi dalam perekonomian, anggaran harus surplus. Pada dasarnya, Keynes meletakkan dasar bagi kebijakan fiskal dengan menyatakan bahwa pemerintah dapat memanipulasi pengeluaran konsumen dan investor dengan memperluas atau mengontrak untuk menangkal waktu aktivitas rendah atau tinggi. Saat era depresi besar, sebagian besar kebijakan fiskal mengikuti teori ekonomi laissez-faire. Politisi percaya bahwa mereka tidak boleh mengganggu kapitalisme dalam ekonomi pasar bebas, tetapi Franklin D. Roosevelt FDR mengubah itu dengan menjanjikan Kesepakatan Baru untuk mengakhiri Depresi. Dia mengikuti teori ekonomi Keynesianisme, yang mengatakan peran kebijakan pemerintah dapat mengakhiri depresi dengan merangsang permintaan konsumen. Dia mencontohkan kebijakan fiskal ekspansif dengan pengeluaran untuk membangun jalan, jembatan, dan bendungan. Pemerintah federal merekrut jutaan, membuat orang kembali bekerja, dan mereka membelanjakan penghasilan mereka untuk barang pribadi, mendorong permintaan. FDR mengakhiri Depresi pada tahun 1934 ketika ekonomi tumbuh 10,8%. Kemudian meningkat sebesar 8,9% pada tahun 1935 dan 12,9% pada tahun 1936. Namun pada tahun 1937, FDR khawatir tentang menyeimbangkan anggaran. Dia menggunakan kebijakan fiskal kontraktif, dan memotong pengeluaran pemerintah, dan pada tahun 1938, ekonomi menurun sebesar 3,3%. Pada tahun 1939, FDR memperbarui kebijakan fiskal ekspansif untuk mempersiapkan keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia II. Dia menghabiskan 30 kali lebih banyak pada 1943 untuk perang daripada pada 1933 untuk New Deal. Tingkat agresif kebijakan fiskal ekspansif mengakhiri masa depresi untuk selamanya. Baca juga Revolusi Industri Tantangan, Peluang, dan Dampaknya pada Bisnis Instrumen Kebijakan Fiskal 1. Kebijakan Perpajakan Ini adalah salah satu instrumen kebijakan fiskal yang kuat di tangan otoritas publik yang sangat memengaruhi perubahan pendapatan, konsumsi, dan investasi. Kebijakan perpajakan berkaitan dengan amandemen baru dalam pajak langsung dan pajak tidak langsung. Setiap tahun pemerintah Indonesia membuat kebijakan dalam menentukan tingkat pajak. Pemerintah dapat menambah atau mengurangi tarif pajak ini dan mengubah aturan perpajakan sebelumnya. Sumber penghasilan utama pemerintah adalah perpajakan. Tetapi lebih banyak pajak pada publik akan berdampak buruk pada perkembangan ekonomi. Jika Pemerintah. akan meningkatkan pajak, lebih banyak beban akan ditanggung publik dan akan mengurangi produksi dan daya beli masyarakat. Jika Pemerintah. akan menurunkan pajak, maka daya beli masyarakat akan meningkat dan itu akan meningkatkan inflasi. Pemerintah menganalisis kedua situasi dan akan membuat kebijakan perpajakannya lebih progresif. 2. Kebijakan Pengeluaran Pemerintah Ada sejumlah besar pengeluaran publik seperti pembukaan sekolah pemerintah, perguruan tinggi dan universitas, pembuatan jembatan, jalan, dan rel kereta api baru. Untuk proyek-proyek di atas, pemerintah telah membayar jumlah besar untuk membeli dan membayar upah dan gaji, namun, semua pengeluaran ini dibayarkan setelah disetujui pemerintah. kebijakan pengeluaran yang dilakukan pemerintah dapat menambah atau mengurangi jumlah pengeluaran publik dengan mengubah anggaran. Pemerintah akan memprioritaskan penggunaan dana pada sektor yang sangat penting dan mendesak. 3. Kebijakan Pembiayaan Defisit Jika pengeluaran Pemerintah lebih dari pendapatannya, maka pemerintah. harus mengumpulkan jumlah ini. Jumlah ini defisit dan dapat dipenuhi dengan mengeluarkan mata uang baru oleh bank sentral negara. Tapi, itu akan mengurangi daya beli mata uang. Semakin banyak mata uang baru akan meningkatkan inflasi dan setelah nilai inflasi mata uang akan menurun. Jadi, pembiayaan defisit adalah masalah yang sangat serius di depan pemerintah. Pemerintah harus menggunakannya, jika tidak ada sumber pemerintah lain. penghasilan. 4. Kebijakan Utang Publik Jika pemerintah berpendapat bahwa pembiayaan defisit tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran publik atau jika pemerintah tidak menggunakan pembiayaan defisit, maka pemerintah dapat mengambil pinjaman dari bank dunia, atau mengambil pinjaman dari publik dengan cara mengeluarkan surat utang dan obligasi. Tetapi hal ini juga akan meningkatkan biaya utang dalam bentuk bunga yang diatur dan pemerintah harus membayar jumlah pinjaman sesuai tempo yang disepakati. Jadi, pemerintah harus selalu membuat anggaran yang solid untuk ini dan selalu mempertimbangkan jumlah yang diambil sebagai hutang. Kebijakan ini juga dapat digunakan sebagai teknik kebijakan fiskal untuk meningkatkan kas pemerintah. Sumber utang internal termasuk pinjaman pasar, obligasi kompensasi, atau SBN Surat berharga negara. Sumber eksternal termasuk dalam pinjaman dari pasar eksternal, dari lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF IDA, atau rekanan negara lain. 5. Budgetting Kebijakan fiskal beroperasi melalui anggaran atau budgetting. Oleh karena itu, kebijakan ini juga disebut kebijakan anggaran. Istilah anggaran berasal dari kata Prancis βBougetteβ yang berarti tas kulit atau dompet yang digunakan untuk membawa surat kabar keuangan. Anggaran suatu negara adalah instrumen yang berguna untuk menilai fluktuasi ekonomi. Prinsip-prinsip anggaran yang berbeda telah dirumuskan oleh para ekonom, yang dikenal sebagai anggaran tahunan, anggaran berimbang siklus dan anggaran kompensasi terkelola penuh. Baca juga Mengenal Pengertian Manajemen Secara Lengkap dan Mendalam Tujuan Kebijakan Fiskal Peran dan tujuan kebijakan fiskal di berbagai negara berbeda-beda tetapi tujuan utamanya adalah pengelolaan ekonomi melalui pengaruh output agregat PDB riil. Tujuan-tujuan ini berubah seiring dengan tingkat perkembangan ekonomi dan mencakup Tingkat Harga Kebijakan fiskal memastikan tingkat harga yang stabil di seluruh bagian negara dan juga memastikan bahwa biaya dan harga mencapai tingkat di mana tenaga kerja dan produksi telah terpenuhi secara seimbang Mengontrol Inflasi Ketika pengeluaran proyek non-produktif diturunkan atau pajak dinaikkan, maka permintaan barang dan jasa menurun. Akibatnya, kebijakan fiskal bertindak sebagai alternatif yang signifikan untuk mengendalikan laju inflasi. Mendorong Investasi Menyediakan lingkungan yang kondusif untuk bisnis dan konsumen seperti pengurangan pajak mendorong investasi. Ini memindahkan modal dari sektor yang kurang produktif ke sektor yang lebih produktif, akibatnya memungkinkan sumber daya negara untuk dimanfaatkan sepenuhnya. Mengurangi Kesenjangan Regional Di sebagian besar negara berkembang, beberapa provinsi atau negara bagian mengalami lebih banyak perkembangan daripada yang lain. Oleh karena itu, merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memastikan akses ke fasilitas infrastruktur di daerah yang kurang berkembang. Juga, pemerintah mungkin memberikan keringanan pajak pada daerah-daerah yang kurang berkembang untuk meningkatkan pendapatan per kapita. Meningkatkan Output Industri dan / atau Pertanian Kebijakan fiskal juga dapat mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung sektor-sektor ekonomi tertentu. Sebagai contoh, beberapa kebijakan memiliki dampak langsung pada nilai tanah di sektor pertanian. Juga, sektor pertanian sangat padat modal. Kebijakan fiskal yang baik dapat memengaruhi permintaan relatif dan daya saing ekspor untuk produk pertanian. Oleh karena itu, kebijakan ini dapat digunakan untuk meningkatkan output dari beberapa sektor dalam perekonomian. Mengontrol Konsumsi Suatu negara tidak dapat meningkatkan posisi ekonominya tanpa meningkatkan investasi. Jika tingkat konsumsi naik terlalu cepat, maka tabungan dan investasi otomatis turun. Oleh karena itu, oleh karena itu dibuat kebijakan ini untuk memainkan peran mengawasi tingkat konsumsi. Memastikan Distribusi Sumber Daya yang Setara Daya beli meningkat dengan distribusi sumber daya yang adil di antara berbagai kelas masyarakat. Ini mengarah pada tingkat produksi yang tinggi yang menurunkan tingkat pengangguran. Baca juga 10 Peluang Industri Pariwisata dan Tips Mengembangkannya Jenis Kebijakan Fiskal Kebijakan Fiskal Seimbang kebijakan ini biasanya dilakukan ketika ekonomi tidak dalam resesi atau ekspansi. Jumlah pengeluaran defisit pemerintah kelebihan tidak dibiayai oleh pendapatan pajak kira-kira sama dengan rata-rata dari waktu ke waktu, jadi tidak ada perubahan yang terjadi yang akan berdampak pada tingkat kegiatan ekonomi. Kebijakan Fiskal Ekspansif Kebijakan ini paling banyak digunakan dibanyak negara untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menggunakannya untuk mengakhiri fase kontraksi dari siklus bisnis ketika para pemilih berseru meminta bantuan dari resesi. Pemerintah akan membelanjakan uang lebih banyak, memotong pajak, atau keduanya. Idenya adalah untuk menaruh lebih banyak uang ke tangan konsumen, sehingga mereka membelanjakan lebih banyak. Meningkatnya permintaan memaksa bisnis untuk menambah pekerjaan untuk meningkatkan pasokan. Selalu ada perdebatan tentang hal ini. Pendukung ekonomi sisi penawaran lebih suka pemotongan pajak karena mereka mengatakan itu membebaskan bisnis untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja untuk mengejar usaha bisnis. Pendukung ekonomi sisi permintaan mengatakan belanja tambahan lebih efektif daripada pemotongan pajak. Contohnya termasuk proyek pekerjaan umum, tunjangan pengangguran, dan kupon makanan. Uang masuk ke kantong konsumen, yang langsung membeli barang-barang bisnis. Kebijakan Fiskal Kontraktif Kebijakan lainnya adalah kebijakan fiskal kontraktif, yang jarang digunakan. Tujuannya adalah untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membasmi inflasi. Dampak jangka panjang dari inflasi dapat merusak standar hidup masyarakat akibat resesi. Alat kebijakan yang digunakan secara terbalik. Pajak dinaikkan, dan pengeluaran dipotong. Anda dapat membayangkan betapa tidak populernya hal ini digunakan oleh pemerintah. Hanya pemerintah buruk yang mampu menerapkan kebijakan jenis ini. Kesimpulan Kebijakan fiskal adalah bagian dari kebijakan ekonomi umum pemerintah yang terutama berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Semua proyek kesejahteraan diselesaikan di bawah kebijakan ini. Kebijakan Ini juga membuat langkah-langkah untuk mengendalikan fluktuasi ekonomi yang mungkin menjadi kekerasan dan menciptakan gejolak besar dalam struktur sosial ekonomi ekonomi dan menguraikan pengaruh pemanfaatan sumber daya pada tingkat permintaan melalui pengaruh tingkat konsumsi dan pengeluaran investasi. Baca juga Solusi Pembukuan Usaha Laundry Dengan Accurate Online Jika Anda pemilik bisnis, kebijakan ini juga mempengaruhi keberlangsungan bisnis Anda, terutama pada penghitungan pajak bisnis. Anda harus melakukan pembukuan secara terperinci untuk mendapatkan penghitungan pajak terbaik dan tidak terjadi kesalahan. Jika Anda baru memulai bisnis mungkin tidak begitu kesulitan dalam melakukan pembukuan manual secara sederhana dan melakukan penghitungan pajak, namun bagaimana jika perusahaan Anda sudah mulai berkembang dan memiliki transaksi yang perlu Anda hitung besaran pajaknya? Solusi terbaiknya adalah menggunakan software akuntnasi untuk memudahkan proses pembukuan dan penghitungan pajak pada seluruh transaksi bisnis Anda. Gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur penghitungan perpajakan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Anda bisa menggunakan Accurate Online sebagai software akuntansi untuk pencatatan pembukuan sekaligus penghitungan pajak bisnis secara cepat otomatis. Tidak hanya itu, Accurate Online juga memiliki fitur terbaik lainnya seperti penggajian, penghitungan aset, sampai membuat lebih dari 100 jenis laporan keuangan secara otomatis untuk bisnis Anda. Untuk menikmati kemudahan tersebut, Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui Link ini. Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
PembacaSekolahmuonline, berikut ini Sekolahmuonline sajikan contoh soal pilihan ganda atau multiple choice mata pelajaran Ekonomi Kelas 11 Bab 5 yang membahas tentang Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasannya. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat.
Kebijakan berikut yang termasuk kebijakan fiskal,kecuali? Penurunan tarif pajak Penghapusan subsidi BBM Defisit APBN Penurunan tarif ekspor Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah A. Penurunan tarif pajak. Dilansir dari Ensiklopedia, kebijakan berikut yang termasuk kebijakan fiskal,kecuali Penurunan tarif pajak. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Penurunan tarif pajak adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban B. Penghapusan subsidi BBM adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban C. Defisit APBN adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Penurunan tarif ekspor adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Penurunan tarif pajak. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
BadanKebijakan Fiskal (BKF) merupakan unit setingkat eselon I di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang memiliki peran strategis sebagai perumus kebijakan fiskal dan sektor keuangan, dengan lingkup tugas meliputi ekonomi makro, pendapatan negara, belanja negara, pembiayaan, sektor keuangan dan kerja sama internasional.